Rabu, 09 Juni 2010

Siapa Yang Baik dan Siapa Yang Jahat?

Salah satu risiko terbaru di dalam perang melawan yang jahat adalah kekeliruan menerapkan sesuatu garis demarkasi yang memperlawankan sifat-sifat pada tatanan fisik manusia, dengan menciptakan kubu yang bertentangan antara “orang baik” dan “orang jahat”. Kita sering bicara tentang Tuhan dan gerakan yang melawan setan dan dunia, namun kenyataannya, garis pemisah antara baik dan jahat itu ada pada setiap hati manusia. Lalu, siapa yang akan kita adili selain diri kita sendiri?
Mahatma Gandhi suatu ketika mengajar, “jika Anda membenci ketidakadilan, tirani, korupsi, keserakahan dan kerakusan, bencilah semua itu pada diri Anda sendiri lebih dulu.”
Ketika diminta mengadili seorang pelacur, Yesus Kristus berkata: “Barang siapa merasa dirinya tidak punya dosa, silakan melemparkan batu pertama kepadanya.” Nyatanya tidak ada seorang pun yang dengan sadar merasa tak punya dosa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar