Selasa, 15 Juni 2010

IMAN DAN AKAL BUDI... DUA SAYAP BAGI KITA

Pokoknya iman... kata orang. Tetapi manusia diciptakan sesuai citra Allah dan dilengkapi dengan akal budi. Katekismus Gereja Katolik (KGK) mengajarkan: Manusia ikut ambil bagian dalam terang dan kekuatan Roh ilahi. Dengan akal budinya, ia mampu mengerti susunan yang diletakkan oleh Pencipta dalam segaIa makhluk. Dengan kehendaknya, ia mampu berjalan menuju keselamatannya yang benar. Ia menemukan kesempumaannya "dalam mencari dan mencintai yang benar dan yang baik" (Gaudium et Spes 15,2). Berkat jiwanya dan berkat kekuatan rohani akal budi dan kehendaknya, manusia dilengkapi dengan kebebasan "yang adalah lambang yang unggul citra ilahi di dalam manusia" (Gaudium et Spes 17). Oleh akal budinya, manusia mendengarkan suara Allah yang mengajaknya "untuk mencintai serta melakukan yang baik dan mengelakkan yang jahat" (Gaudium et Spes 16). Setiap manusia diwajibkan untuk mematuhi hukum ini, yang menggema di dalam hati nurani dan dipenuhi dengan cinta kepada Allah dan kepada sesama. (KGK 1704-1706). Dalam diri umat beriman, akal budi dan iman ibarat dua sayap yang harus dipakai bersamaan untuk terbang; jika kita hanya memakai salah satu sayap saja, kita akan jatuh... demikian diumpamakan oleh Paus Yohanes Paulus II dalam ensiklik Fides et Ratio.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar