Senin, 07 Juni 2010

Kasih Dalam Kebenaran (7)

(Caritas In Veritate)
Surat Ensiklik Benediktus XVI
Terjemahan oleh: Bambang Kuss

7. Salah satu pertimbangan besar adalah kesejahteraan umum. Mengasihi seseorang berarti menginginkan kesejahteraan orang itu dan mengambil langkah efektif untuk mewujudkannya. Selain kesejahteraan bagi perorangan, ada juga kesejahteraan yang terkait dengan kehidupan dalam masyarakat: yakni, kesejahteraan umum. Ini adalah kesejahteraan “kita semua”, yang terdiri dari pribadi-pribadi, keluarga-keluarga dan kelompok-kelompok terdekat yang bersama-sama membentuk suatu masyarakat [bdk. Gaudium et spes, 26]. Suatu kesejahteraan yang diusahakan bukan demi kesejahteraan itu sendiri, melainkan demi orang-orang yang menjadi anggota masyarakat dan yang hanya dapat sungguh-sungguh dan secara efektif mengusahakan kesejahteraan mereka sendiri di dalam kesejahteraan umum itu. Menginginkan kesejahteraan umum dan berusaha mewujudkannya adalah merupakan syarat bagi keadilan dan kasih. Berpihak pada kesejahteraan umum di satu sisi mengusahakan, dan di sisi lain menyediakan diri, agar kompleks berbagai pranata yang memberi struktur kepada hidupnya masyarakat, secara yuridis, sipil, politik, budaya, menjadi suatu polis, atau kota. Semakin kita berusaha mewujudkan kesejahteraan umum yang berkaitan dengan kebutuhan yang sebenarnya dari sesama kita, semakin efektif kasih kita kepada mereka. Setiap orang Kristiani dipanggil untuk mengamalkan kasih ini, dalam suatu cara yang terkait dengan tugas pekerjaan mereka dan menurut derajat pengaruh yang dipancarkannya dalam polis. Ini merupakan lorong institusional – yang juga bisa kita sebut lorong politik – dari kasih, yang tidak kalah hebatnya dan efektifnya dengan jenis amal kasih yang secara langsung berhadapan dengan sesama, di luar pengantaraan polis. Jika dijiwai oleh kasih, komitmen kepada kesejahteraan umum niscaya lebih besar gunanya daripada sekedar kegiatan politis dan sekuler belaka. Sebagaimana semua komitmen pada keadilan, komitmen pada kesejahteraan umum mempunyai tempat dalam kesaksian kasih ilahi yang merintis jalan kepada hidup kekal melalui tindakan fana. Kegiatan manusia di dunia, bila disemangati dan ditopang oleh kasih, memberikan sumbangan kepada pengembangan kota ilahi yang universal, yang adalah tujuan dari sejarah umat manusia. Di dalam suatu masyarakat yang semakin mengglobal, kesejahteraan umum dan upaya mewujudkannya jangan sampai gagal memerhitungkan dimensi-dimensi dari keseluruhan keluarga manusia, artinya, masyarakat manusia dan bangsa-bangsa [bdk Yohanes XXIII, Ens. Pacem in Terris: AAS 55 (1963), 268-270] sedemikian sehingga membangun kota duniawi dalam kesatuan dan perdamaian, dan dalam derajat tertentu merupakan suatu antisipasi dan suatu gambaran pendahuluan dari kota ilahi yang bersatu pula.

Teks Latin:
7. Magni proinde bonum commune est ducendum. Quemquam diligere idem est ac eius bonum velle atque efficaciter eius causa agere. Iuxta singulorum bona, adest bonum, quod cum sociali personarum convictu nectitur: bonum commune. Bonum est « omnium nostrorum », quod singuli, familiae atque coetus medii constituunt, qui in communitatem socialem confluunt [cfr. Gaudium et spes, 26.]. Non est sane bonum per se ipsum conquisitum, sed personarum gratia, quae communitatem socialem participant atque in ea tantum reapse et efficaciter bonum suum consequi possunt. Iustitiae est et caritatis bonum commune velle et pro eo operari. Bono communi studere idem est atque hinc curare illinc adhibere instituta illa universa quae ad iuridicam, civilem, politicam, culturalem rationem socialem convictum efficiunt, qui hoc modo póleos, urbis, speciem obtinet. Eo efficacius proximus amatur, quo magis bonum commune colitur, quod veris necessitatibus occurrat. Quisque christianus ad hanc caritatem vocatur pro sua vocatione ac pro suis facultatibus pólin attingentibus. Ratio est haec institutionalis – dici potest etiam politica – caritatis, quae non minus est praestabilis efficaxque quam caritas quae ipsum proximum convenit, haud intervenientibus póleos institutionibus. Cum id movet caritas, communis boni munus plus valet quam saeculare politicumque officium. Quidquid pro iustitia agitur, id in illa divinae caritatis testificatione inscribitur, quae temporaliter operando, aeternitatem parat. Agens in terra homo, cum caritas eum inspirat atque sustinet, operam dat ut universalis illa civitas Dei aedificetur, ad quam humanae familiae historia procedit. In societate illa quae ad globalizationem vertitur, bonum commune eiusque cura non possunt universam hominum familiam non complecti, videlicet populorum Nationumque communitatem [cfr. Ioannes XXIII, Litt. enc. Pacem in terris (11 Aprilis 1963): AAS 55 (1963), 268-270], ita ut unitatis pacisque imago hominis civitati praebeatur, atque in antecessum quodammodo Dei civitas sine saepimentis effingatur.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar