Jumat, 04 Juni 2010

Kasih Dalam Kebenaran (3)

(Caritas In Veritate)
Surat Ensiklik Benediktus XVI
Terjemahan oleh: Bambang Kuss

3. Melalui hubungan erat dengan kebenaran, kasih dapat diakui sebagai suatu ungkapan kemanusiaan yang autentik dan sebagai suatu unsur yang penting mendasar dalam hubungan-hubungan manusiawi, termasuk hubungan yang bersifat publik. Hanya dalam kebenaran kasih dapat memancarkan sinarnya, hanya dalam kebenaran kasih dapat dihayati secara autentik. Kebenaran adalah terang yang memberikan makna dan nilai pada kasih. Terang itu sekaligus terang akal budi dan terang iman, yang menjadi jalan bagi pengertian untuk mencapai kebenaran kasih baik yang kodrati maupun yang adikodrati: menangkap maknanya sebagai karunia, penerimaan dan kebersamaan. Tanpa kebenaran, kasih merosot menjadi sentimentalitas. Kasih menjadi cangkang yang kosong, yang diisi sesuka hati. Di dalam suatu budaya tanpa kebenaran, ini merupakan risiko fatal yang menghadang kasih. Merosot menjadi mainan emosi dan pendapat subyektif, kata “kasih” dilecehkan dan dirusak, hingga mendapatkan arti yang sebaliknya. Kebenaran membebaskan kasih dari kendala-kendala emosionalisme yang melucuti kasih dari muatan relasional dan sosialnya, dan dari fideisme yang melucuti kasih jadi terlepas dari ruang lingkup manusiawi dan universal. Sesungguhnya, kasih mencerminkan dimensi pribadi namun juga publik dari iman akan Allah Kitab Suci, yang adalah Agape dan Logos: Kasih dan Kebenaran, Cinta dan Sabda.

Teks Latin
3. Eo quod cum veritate caritas nectitur, veluti germanae humanitatis manifestatio atque inter hominum necessitudines, etiam quod ad publicam vitam attinet, tamquam summi ponderis pars agnoscitur ea. In veritate tantum splendet caritas et de ipsa authentice vivitur. Veritas lux est, quae sensum vimque caritati tribuit. Lux haec est rationis et eadem opera fidei, per quam ad veritatem naturalem supernaturalemque caritatis pervenit intellectus: eiusdem donationis, acceptionis communionisque significationem comprehendit. Sine veritate caritas in animi affectionem labitur. Inane fit involucrum amor, ad arbitrium implendum. In cultura quadam veritatis experti amoris fatale est periculum. Ipse affectionibus fortuitisque subiectorum opinationibus involvitur, quod est verbum ultra modum adhibitum, ut vel contrarium significet. Veritas ab animi commotionis angustiis caritatem vindicat, quae relationalia socialiaque obiecta tollit, atque fideismum, ut aiunt, aufert, qui eidem humanum universalemque sensum detrahit. In veritate caritas personalem perinde ac publicam rationem fidei erga Deum biblicum reddit, qui est una simul et « Agápe » et « Lógos »: Caritas et Veritas, Amor et Verbum.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar