Jumat, 04 Juni 2010

Kasih Dalam Kebenaran (2)

(Caritas In Veritate)
Surat Ensiklik Benediktus XVI
Terjemahan oleh: Bambang Kuss

2. Kasih merupakan jantung ajaran sosial Gereja. Setiap tanggungjawab dan setiap komitmen yang dijabarkan oleh ajaran itu berasal dari kasih yang menurut ajaran Yesus adalah intisari dari seluruh Hukum (bdk Mat 22:36-40). Kasih merupakan substansi dari hubungan pribadi dengan Allah dan dengan sesama; kasih bukan hanya menjadi prinsip hubungan-mikro (dengan sahabat atau kerabat atau dalam kelompok-kelompok kecil), tetapi juga prinsip hubungan-makro (sosial, ekonomi dan politik). Bagi Gereja yang mengikuti ajaran Injil, kasih adalah segalanya karena, seperti yang diajarkan Santo Yohanes (bdk 1 Yoh 4:8.16) dan seperti yang kukenangkan dalam Surat Ensiklikku yang pertama, “Allah adalah kasih” (Deus Caritas Est): segala sesuatu berasal dari kasih Allah, segala sesuatu dibentuk olehnya, segala sesuatu diarahkan padanya. Kasih adalah karunia Allah yang terbesar pada manusia, janjiNya dan harapan kita.
Aku menyadari adanya cara-cara di mana kasih sudah dan terus keliru dipahami dan digerus maknanya, dengan risiko selanjutnya untuk disalahtafsirkan, dilepaskan dari hidup etis dan dalam kesempatan apa pun lalu kurang dihargai. Di bidang-bidang sosial, hukum, budaya, politik dan ekonomi – atau dengan kata lain berbagai konteks yang paling terbuka pada bahaya itu – kasih mudah sekali diremehkan sebagai tidak relevan untuk menafsirkan dan memberi pengarahan pada tanggungjawab moral. Maka perlunya menghubungkan kasih dengan kebenaran bukan hanya dalam urutan yang ditunjukkan oleh Santo Paulus, yaitu kebenaran dalam kasih (Ef 4:15), tetapi juga dalam kebalikannya dan dalam urutan yang saling melengkapi, yaitu kasih dalam kebenaran. Kebenaran harus dicari, ditemukan dan diungkapkan dalam “tatanan” kasih, tetapi sebaliknya juga, kasih perlu dipahami, diteguhkan dan diamalkan dalam terang kebenaran. Dengan demikian kita tidak saja melaksanakan suatu pelayanan kasih yang diterangi kebenaran, tetapi juga membantu memberikan kredibilitas pada kebenaran, dengan menunjukkan daya persuasif dan daya autentisitasnya di dalam situasi praktis kehidupan sosial. Ini bukan soal kecil di masa dewasa ini, di dalam suatu konteks sosial dan budaya yang menisbikan kebenaran, yang sering melalaikannya dan tampak semakin enggan mengakui keberadaannya.

Teks Latin
2. Caritas praecipua est Ecclesiae socialis doctrinae semita. Omnis quidem responsalitas officiumque, quae ex hac doctrina oriuntur, ex caritate depromuntur, quae, Iesu Doctore, cunctam Legem complectitur (cfr Mt 22, 36-40). Pondus personali necessitudini cum Deo proximoque eadem praebet: non modo est principium parvarum necessitudinum, videlicet amicorum, familiae, parvorum coetuum, verum etiam grandium necessitudinum, scilicet socialium necessitudinum, oeconomicarum, politicarum. Ecclesiae – Evangelio institutae – caritas totum quiddam est, quia, ut docet sanctus Ioannes (cfr 1 Io 4, 8.16) atque quemadmodum Nostris in primis Litteris encyclicis demonstravimus, « Deus caritas est »: ex Dei caritate omnia oriuntur, per eam omnia informantur, ad eam omnia diriguntur. Caritas summum est donum, quod Deus hominibus destinavit, eius est repromissio nostraque spes.
Plane conscii sumus a proposito declinasse itemque amisisse sensum caritatem, idcirco periculum adiisse ne perperam intellegeretur, de cotidiana ethice agenda vita exterminaretur, atque, utut est, ne recte adhiberetur. In sociali, iuridiciali, culturali, politico, oeconomico ambitu, scilicet in rationibus illis in id periculum magis inclinantibus, facile eiusdem declaratur inanitas ad morales responsalitates intellegendas dirigendasque. Quapropter caritas cum veritate est coniungenda non modo secundum rationem quam sanctus Paulus demonstravit, id est « veritas in caritate » (Eph 4, 15), verum etiam secundum rationem inversam complentemque, id est « caritas in veritate ». Veritas conquirenda, invenienda faciendaque in caritatis « oeconomia » est, at caritas e converso sub veritatis lumine est intellegenda, aestimanda et agenda. Hoc modo non solum caritati occurrimus, quae veritate illuminatur, sed veritati accipiendae subvenimus, eiusdem vim demonstrantes confirmandi atque in cotidiana sociali vita suadendi. Quod hodie haud parvi ponderis est, in ambitu quidem sociali culturalique, ubi veritas relativa fit, qui de ea non curat eandemque fastidit.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar