Senin, 07 Juni 2010

Hukum Kekekalan Energi

Jika Anda mengingat pelajaran kimia dari masa Sekolah Menengah dulu, Anda tentu sudah akrab dengan hukum kekekalan energi, yang menyatakan bahwa energi tidak dapat dibuat atau dihancurkan tetapi dapat berubah bentuknya. Dengan kata lain energi itu konstan, tidak datang, tidak pergi. Energi ada, titik.

Ketika hukum ini Anda bawa keluar dari kelas atau laboratorium dan Anda bawa dalam hidup Anda, Anda akan menyadari bahwa semua kehidupan selalu ada, titik. Keberadaan diwujudkan dengan energi dan materi, dan sementara bentuk-bentuk materinya boleh bergantian datang dan pergi, energinya tetap tinggal, beralih rupa/bentuk dan memberi daya hidup pada bentuk baru materi. Selanjutnya, sifat/tabiat karakter manusia sebagai semacam arus, juga disimpan dalam waktu. Mungkin mereka berubah perwujudannya dan menunjukkan diri dalam orang atau situasi baru, tetapi selalu ada. Sifat/tabiat itu juga tidak ke mana-mana, melainkan berubah rupa/bentuk.

Anggapan bahwa sesuatu sifat/tabiat itu hilang – dalam diri Anda maupun dalam diri orang lain – atau bahwa seseorang mendatangkan atau membawa pergi sesuatu sifat/tabiat, hanyalah ilusi belaka. Jika Anda memahami betapa hukum ini meliputi semua energi, Anda terbebas dari keterbatasan pengertian Anda dan melihat begitu luar biasa banyaknya bentuk/rupa dari semua ini.

Tidak ada yang hilang, dan tidak ada yang didapatkan atau lenyap. Segala sesuatu selalu ada. Begitulah energi; begitu juga cinta.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar